Sabtu, 31 Maret 2012

KONSEP PARTIKEL MATERI

Standar  Kompetensi
3.   Menjelaskan konsep partikel materi

Kompetensi Dasar
3.1  Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul
3.2  Membandingkan molekul unsur dan senyawa

Indikator
3.1.1  Menjelaskan pengertian partikel materi
3.1.2  Menjelaskan partikel terkecil dari suatu unsur
3.1.3  Menjelaskan pengertian ion serta menyebutkan contohnya
3.1.4  Menjelaskan pengertian molekul dan molekul unsur
3.1.5  Menjelaskan pengertian senyawa dan molekul senyawa
3.1.6  Menggambarkan molekul unsur dan molekul senyawa
3.1.7  Mengidentifikasi perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa
3.1.8  Mengelompokan  molekul unsur dan molekul senyawa

Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru    : “Hari ini kita akan mempelajari tentang konsep partikel materi. Coba perhatikan benda-benda yang Bapak bawa! (Guru menunjukkan paku, cincin perak, cincin emas, segelas air mineral, gula pasir, dan garam dapur)”
(Semua Siswa hanya diam dan memperhatikan apa yang ditunjukkan oleh Guru)
Guru    : “Siapa yang masih ingat mana yang tergolong unsur dan mana yang tergolong senyawa?, dari benda-benda yang Bapak bawa ini”
Siswa   : “Pak, yang tergolong unsur adalah paku, cincin perak, dan cincin emas. Sementara itu yang tergolong senyawa adalah air, gula pasir, dan garam dapur”
Guru    : “Ada yang tahu, air ini tersusun dari apa?”
(Semua Siswa hanya diam)
Guru    : “Coba Bapak minta salah satu dari kalian untuk membagi air mineral ini menjadi dua bagian ke wadah yang sudah Bapak sediakan!”
(Ada salah satu siswa yang bersedia membantu guru untuk membagi air menjadi dua buah bagian dalam tempat yang berbeda)
Guru    : “Coba terus dibagi, sampai sulit untuk membaginya lagi, sehingga medapakan air sedikit mungkin”
(Siswa terus membagi air dalam wadah-wadah yang sudah disediakan sampai akhirnya ia kesulitan untuk membaginya)
Siswa   : “Sudah, Pak”
Guru    : “Coba perhatikan semuanya! Dari percobaan yang teman kalian lakukan apa yang dapat kalian amati?”
Siswa   : “Tetap air, Pak. Tetapi ukurannya sangat kecil (sangat sedikit)”
Guru    : “Menurut kalian, air itu tersusun dari apa?”
Siswa   : “Air itu tersusun dari molekul-molekul air itu sendiri”
Guru    : “Ya, benar sekali anak-anak. Sama halnya jika kita memotong-motong besi, kita juga akan memperoleh besi itu sendiri yang ukurannya sangat kecil. Begitu juga ketika kita memotong-motong perak”

Kegiatan Pembelajaran
Guru    : “Dapatkah kalian membayangkan apakah yang sebenarnya terjadi jika sepotong besi dibentuk menjadi pisau, parang, dan peralatan lainnya? Seorang “pandai besi” tentu akan memanaskannya terlebih dahulu. Agar mudah dibentuk, partikel penyusun unsur besi yang teratur susunannya dalam wujud padat haruslah dipanaskan terlebih dahulu agar partikel-partikel tersebut menjadi relatif tidak beraturan dan ikatan antar sesamanya lemah sehingga tiap partikel bisa berpindah tempat. Dalam keadaan demikian, maka besi menjadi lebih mudah dibentuk menjadi sesuatu yang diinginkan. Ada yang tahu disebut apakah partikel terkecil penyusun unsur besi?”
(Semua siswa diam)
Guru    : “Partikel penyusun besi tersebut disebut atom besi. Kalau emas, apa partikel terkecil penyusunnya?”
Siswa    : “Atom emas, Pak”
Guru    : “Ya, benar sekali, Nak. Bagaimana sifat emas dan besi? Sama atau berbeda?”
Siswa    : “Berbeda, Pak”
Guru    : “Lalu, bagaimana dengan sifat atom emas dan atom besi, apakah juga berbeda?”
Siswa    : “Iya”
Guru    : “Ya, setiap atom penyusun suatu unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Kalian sudah mengerti-kan apa itu atom?”
Siswa    : “Iya, Pak”
Guru     : “Apa sih definisi dari atom?”
Siswa    : “Atom itu adalah bagian paling kecil dari suatu materi”
Guru    : “Ya benar. Jadi suatu atom itu terdiri dari proton (muatan positif), elektron (muatan negatif), dan netron (netral atau tidak bermuatan). Karena adanya partikel-partikrel itu, suatu atom dapat menjadi bermuatan. Selain atom netral, ada atom yang bermuatan positif dan juga ada atom yang bermuatan negatif. Ketika apa atom bermuatan positif atau negatif? Ayo, siapa yang tahu?”
Siswa   : “Atom bermuatan positif jika kekurangan elektron, Pak. Sedangkan atom bermuatan negatif ketika kelebihan elektron”
Guru    : “Ya, benar sekali, Nak. Atom-atom yang bermuatan itu disebut dengan ion. Ion terbentuk ketika suatu atom menerima atau melepas elektron. Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi ion negatif (anion). Sebaliknya jika atom melepaskan elektron, maka akan berubah menjadi ion positif (kation). Dalam kehidupan sehari-hari, contoh ion dapat kita temui pada garam dapur yang memiliki rumus kimia NaCl ketika dilarutkan dalam air. Jika NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl mengion menjadi Na+  dan Cl-. Nah, Na+  inilah yang disebut ion positif dan Cl- yang disebut ion negatif. Sampai disini apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa   : “Pak, saya mau bertanya?”
Guru    : “Ya, Nak silahkan”
Siswa   : “Tadi, untuk dapat menjadi ion, suatu atom netral dapat melepas elektron (membentuk ion positif) dan menangkap elektron (membentuk ion negatif). Mengapa tidak menangkap proton ketika suatu atom membentuk ion positif?”
Guru    : “Ya, pertanyaan yang bagus. Coba, ada yang mau menjawab pertanyaan teman kalian?”
(Tidak ada siswa yang bersedia)
Guru    : “Coba perhatikan semua!, Bapak akan medeskripsikan mengenai atom. Jadi, atom itu kita ibaratkan sebuah bola, dalam atom itu terdiri partikel-partikel seperti proton, elektron, dan netron. Nah, posisi dari ketiga partikel ini tidak menyebar ke seluruh bagian bola, mungkin seperti yang kalian bayangkan. Proton dan netron itu berada pada pusat bola  yang disebut inti atom. Sementara elektron, berada pada lapisan-lapisan bola. Mengapa tidak menangkap proton ketika suatu atom membentuk kation?. Dari deskripsi mengenai atom ada yang bisa menjawab?”
Siswa   : “Pak, mungkin karena posisinya yang berada di dalam sehingga tidak mungkin proton itu akan pergi, apalagi bisa ditangkap oleh atom lain”
Guru    : “Ya, tepat sekali. Jadi, jumlah proton juga dapat dijadikan identitas suatu atom, karena jumlahnya yang selalu tetap. Masih ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa   : “Pak, selain itu apa lagi contoh ion?”
Guru    : “Masih banyak sekali, ada K+, Mg+, Ca2+ (sebagai kation). F-, Br-, O2- (sebagai anion) dan lainnya. Nah, selanjutnya kita akan membahas tentang molekul unsur dan molekul senyawa. Coba sebutkan lagi contoh unsur dan senyawa!”
Siswa   : “Unsur contohnya besi, emas, oksigen, dan hidrogen. Senyawa contohnya air, gula, dan garam”
Guru    : “Ya, bagus sekali Nak, coba perhatikan gambar molekul air, oksigen, dan hidrogen berikut ini:
Dari gambar tersebut coba kalian definisikan pengertian molekul unsur dan molekul senyawa”
(Semua siswa diam)
Guru    : “Molekul air terdiri dari atom apa saja?”
Siswa   : “Molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen dan dua buah atom hidrogen”
Guru    : “Lalu bagaimana dengan molekul hidrogen dan oksigen?”
Siswa   : “Molekul hidrogen terdiri dari dua atom hidrogen dan molekul oksigen terdiri dari dua atom oksigen”
Guru    : “Jadi apa yang dapat kalian simpulkan tentanng molekul unsur dan molekul senyawa dari gambar tadi?”
Siswa   : “Pak, molekul unsur itu adalah molekul yang tersusun dari atom-atom yang sama sedangkan molekul senyawa adalah molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda”
Guru    : “Ya, benar sekali. Dari definisi tersebut, kita dapat mengetahui perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa. Coba kalian sebutkan perbedaanya!”
Siswa   : “Molekul unsur hanya terdiri dari atom-atom yang sama. Sedangkan molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda”
Guru    : “Ya, tepat sekali, Nak jawaban kamu”

Kegiatan penutup
Guru    : “Dari apa yang telah kita pelajari tadi, adakah yang belum kalian pahami?”
Siswa   : “Tidak ada, Pak”
Guru    : “Baiklah, semoga apa yang kita pelajari ini ada manfaatnya suatu hari”
Siswa   : “(Serentak menjawab) Amiin”
(Waktu pembelajaran sudah habis)
Guru memotivasi siswa agar lebih giat belajar
Guru memberikan evaluasi belajar sesuai dengan materi
Guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar