Standar
Kompetensi
3.
Menjelaskan
konsep partikel materi
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul
3.2 Membandingkan molekul unsur dan senyawa
Indikator
3.1.1 Menjelaskan pengertian partikel materi
3.1.2 Menjelaskan partikel terkecil dari suatu unsur
3.1.3 Menjelaskan pengertian ion serta menyebutkan contohnya
3.1.4 Menjelaskan pengertian molekul dan molekul unsur
3.1.5 Menjelaskan pengertian senyawa dan molekul senyawa
3.1.6 Menggambarkan molekul unsur dan molekul senyawa
3.1.7 Mengidentifikasi perbedaan molekul unsur dan molekul
senyawa
3.1.8 Mengelompokan molekul unsur dan molekul senyawa
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam
Guru
memeriksa kehadiran siswa
Guru : “Hari
ini kita akan mempelajari tentang konsep partikel materi. Coba perhatikan
benda-benda yang Bapak bawa! (Guru menunjukkan paku, cincin perak, cincin emas,
segelas air mineral, gula pasir, dan garam dapur)”
(Semua Siswa hanya diam dan memperhatikan apa yang
ditunjukkan oleh Guru)
Guru : “Siapa
yang masih ingat mana yang tergolong unsur dan mana yang tergolong senyawa?,
dari benda-benda yang Bapak bawa ini”
Siswa : “Pak,
yang tergolong unsur adalah paku, cincin perak, dan cincin emas. Sementara itu
yang tergolong senyawa adalah air, gula pasir, dan garam dapur”
Guru : “Ada
yang tahu, air ini tersusun dari apa?”
(Semua Siswa hanya diam)
Guru : “Coba Bapak
minta salah satu dari kalian untuk membagi air mineral ini menjadi dua bagian
ke wadah yang sudah Bapak sediakan!”
(Ada salah satu siswa yang bersedia membantu guru
untuk membagi air menjadi dua buah bagian dalam tempat yang berbeda)
Guru : “Coba
terus dibagi, sampai sulit untuk membaginya lagi, sehingga medapakan air
sedikit mungkin”
(Siswa terus membagi air dalam wadah-wadah yang sudah
disediakan sampai akhirnya ia kesulitan untuk membaginya)
Siswa : “Sudah,
Pak”
Guru : “Coba
perhatikan semuanya! Dari percobaan yang teman kalian lakukan apa yang dapat kalian
amati?”
Siswa : “Tetap
air, Pak. Tetapi ukurannya sangat kecil (sangat sedikit)”
Guru :
“Menurut kalian, air itu tersusun dari apa?”
Siswa : “Air
itu tersusun dari molekul-molekul air itu sendiri”
Guru : “Ya,
benar sekali anak-anak. Sama halnya jika kita memotong-motong besi, kita juga akan
memperoleh besi itu sendiri yang ukurannya sangat kecil. Begitu juga ketika
kita memotong-motong perak”
Kegiatan Pembelajaran
Guru : “Dapatkah kalian membayangkan apakah yang
sebenarnya terjadi jika sepotong besi dibentuk menjadi pisau, parang, dan
peralatan lainnya? Seorang “pandai besi” tentu akan memanaskannya terlebih
dahulu. Agar mudah dibentuk, partikel penyusun unsur besi yang teratur
susunannya dalam wujud padat haruslah dipanaskan terlebih dahulu agar
partikel-partikel tersebut menjadi relatif tidak beraturan dan ikatan antar
sesamanya lemah sehingga tiap partikel bisa berpindah tempat. Dalam keadaan demikian,
maka besi menjadi lebih mudah dibentuk menjadi sesuatu yang diinginkan. Ada
yang tahu disebut apakah partikel terkecil penyusun unsur besi?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Partikel penyusun besi tersebut disebut
atom besi. Kalau emas, apa partikel terkecil penyusunnya?”
Siswa : “Atom
emas, Pak”
Guru : “Ya, benar sekali, Nak. Bagaimana sifat
emas dan besi? Sama atau berbeda?”
Siswa : “Berbeda,
Pak”
Guru : “Lalu, bagaimana dengan sifat atom emas
dan atom besi, apakah juga berbeda?”
Siswa : “Iya”
Guru : “Ya, setiap atom penyusun suatu unsur
memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Kalian sudah mengerti-kan apa
itu atom?”
Siswa : “Iya,
Pak”
Guru : “Apa
sih definisi dari atom?”
Siswa : “Atom
itu adalah bagian paling kecil dari suatu materi”
Guru : “Ya benar. Jadi suatu atom itu terdiri
dari proton (muatan positif), elektron (muatan negatif), dan netron (netral
atau tidak bermuatan). Karena adanya partikel-partikrel itu, suatu atom dapat
menjadi bermuatan. Selain atom netral, ada atom yang bermuatan positif dan juga
ada atom yang bermuatan negatif. Ketika apa atom bermuatan positif atau
negatif? Ayo, siapa yang tahu?”
Siswa : “Atom bermuatan positif jika kekurangan elektron,
Pak. Sedangkan atom bermuatan negatif ketika kelebihan elektron”
Guru : “Ya,
benar sekali, Nak. Atom-atom yang bermuatan itu disebut dengan ion. Ion
terbentuk ketika suatu atom menerima atau melepas elektron. Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi ion negatif (anion). Sebaliknya jika atom
melepaskan elektron, maka akan berubah menjadi ion
positif (kation). Dalam kehidupan sehari-hari, contoh ion dapat kita
temui pada garam dapur yang memiliki rumus kimia NaCl ketika dilarutkan dalam
air. Jika NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl mengion menjadi Na+ dan Cl-. Nah, Na+ inilah yang disebut ion positif dan Cl-
yang disebut ion negatif. Sampai disini apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa : “Pak,
saya mau bertanya?”
Guru : “Ya,
Nak silahkan”
Siswa : “Tadi,
untuk dapat menjadi ion, suatu atom netral dapat melepas elektron (membentuk
ion positif) dan menangkap elektron (membentuk ion negatif). Mengapa tidak
menangkap proton ketika suatu atom membentuk ion positif?”
Guru : “Ya,
pertanyaan yang bagus. Coba, ada yang mau menjawab pertanyaan teman kalian?”
(Tidak ada siswa yang bersedia)
Guru : “Coba
perhatikan semua!, Bapak akan medeskripsikan mengenai atom. Jadi, atom itu kita
ibaratkan sebuah bola, dalam atom itu terdiri partikel-partikel seperti proton,
elektron, dan netron. Nah, posisi dari ketiga partikel ini tidak menyebar ke
seluruh bagian bola, mungkin seperti yang kalian bayangkan. Proton dan netron
itu berada pada pusat bola yang disebut
inti atom. Sementara elektron, berada pada lapisan-lapisan bola. Mengapa tidak
menangkap proton ketika suatu atom membentuk kation?. Dari deskripsi mengenai
atom ada yang bisa menjawab?”
Siswa : “Pak,
mungkin karena posisinya yang berada di dalam sehingga tidak mungkin proton itu
akan pergi, apalagi bisa ditangkap oleh atom lain”
Guru : “Ya,
tepat sekali. Jadi, jumlah proton juga dapat dijadikan identitas suatu atom,
karena jumlahnya yang selalu tetap. Masih ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa : “Pak, selain itu apa lagi contoh ion?”
Guru : “Masih
banyak sekali, ada K+, Mg+, Ca2+ (sebagai
kation). F-, Br-, O2- (sebagai anion) dan
lainnya. Nah, selanjutnya kita akan membahas tentang molekul unsur dan molekul
senyawa. Coba sebutkan lagi contoh unsur dan senyawa!”
Siswa : “Unsur
contohnya besi, emas, oksigen, dan hidrogen. Senyawa contohnya air, gula, dan
garam”
Guru : “Ya, bagus
sekali Nak, coba perhatikan gambar molekul air, oksigen, dan hidrogen berikut
ini:
Dari gambar tersebut coba kalian definisikan
pengertian molekul unsur dan molekul senyawa”
(Semua siswa diam)
Guru : “Molekul air terdiri dari atom apa saja?”
Siswa : “Molekul
air terdiri dari sebuah atom oksigen dan dua buah atom hidrogen”
Guru : “Lalu bagaimana dengan molekul hidrogen dan oksigen?”
Siswa : “Molekul
hidrogen terdiri dari dua atom hidrogen dan molekul oksigen terdiri dari dua atom
oksigen”
Guru : “Jadi
apa yang dapat kalian simpulkan tentanng molekul unsur dan molekul senyawa dari
gambar tadi?”
Siswa : “Pak,
molekul unsur itu adalah molekul yang tersusun dari atom-atom yang sama
sedangkan molekul senyawa adalah molekul yang tersusun dari atom-atom yang
berbeda”
Guru : “Ya,
benar sekali. Dari definisi tersebut, kita dapat mengetahui perbedaan molekul
unsur dan molekul senyawa. Coba kalian sebutkan perbedaanya!”
Siswa :
“Molekul unsur hanya terdiri dari atom-atom yang sama. Sedangkan molekul
senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda”
Guru : “Ya, tepat sekali, Nak jawaban kamu”
Kegiatan penutup
Guru : “Dari apa yang telah kita pelajari tadi,
adakah yang belum kalian pahami?”
Siswa : “Tidak ada, Pak”
Guru : “Baiklah, semoga apa yang kita pelajari
ini ada manfaatnya suatu hari”
Siswa : “(Serentak menjawab) Amiin”
(Waktu
pembelajaran sudah habis)
Guru
memotivasi siswa agar lebih giat belajar
Guru memberikan evaluasi belajar
sesuai dengan materi
Guru
mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar