Standar Kompetensi
2.
Memahami
klasifikasi zat
Kompetensi Dasar
2.1 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan
yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Mengelompokkan larutan yang bersifat asam, basa, dan
netral melalui alat dan indikator yang tepat
Indikator
2.1.1 Menyebutkan
contoh bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan dalam
percobaan asam-basa
2.1.2 Melakukan
percobaan sederhana untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan
netral dengan menggunakan lakmus dari bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari
2.2.1 Menjelaskan
ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, dan netral
2.2.2
Mengelompokkan larutan yang bersifat
asam, basa, dan netral
2.2.3 Melakukan
percobaan penentuan pH larutan dengan menggunakan indikator universal untuk
mengetahui larutan yang bersifat asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat
2.2.4 Menentukan
larutan yang bersifat asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat dari sampel percobaan
2.2.5 Mengelompokkan
larutan yang bersifat asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat dari sampel percobaan
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Guru
memeriksa kehadiran siswa
Kegiatan Pembelajaran
Guru : “Pada pertemuan kali ini kita akan membahas
materi apa anak-anak?”
Murid : “Materi asam-basa, Bu”
Guru : “Ibu ingin bertanya, siapa yang sudah pernah
makan jeruk atau belimbing?”
Murid : “(Serentak menjawab) Saya, Bu”
Guru : “Bagaimana rasanya?”
Murid : “(Serentak menjawab) Masam”
Guru : “Sekarang
siapa yang pernah minum obat maag?”
Murid : “(Salah seorang siswa menjawab) Saya, Bu”
Guru : “Bagaimana rasanya?”
Murid : “Pahit”
Guru : “Apakah kalian tahu bahwa air jeruk dan belimbing
adalah larutan yang bersifat asam dan obat maag yang dilarutkan dalam air
adalah larutan basa?”
Murid : “Kalau air jeruk dan belimibing tahu, Bu,
kan rasanya asam”
Guru : “Iya, apabila suatu larutan berasa asam itu
adalah larutan asam dan apabila berasa pahit itu adalah larutan basa. Tetapi tidak
semua larutan yang berasa pahit itu basa, misalnya air teh yang rasanya pahit tetapi
merupakan larutan asam. Bagaimana kita mengetahui bahwa suatu larutan itu bersifat
asam atau basa selain dengan uji coba rasa?”
Murid : “Tidak tahu, Bu”
Guru : “Nah, sekarang Ibu sudah menyediakan beberapa
larutan, ada larutan jeruk, larutan asam jawa, air belimbing, larutan pasta
gigi, air aki, air sabun, aquades, air teh, NaOH, dan larutan garam dapur. Sekarang
siapa yang mau mencoba mencelupkan kertas lakmus yang berbeda kedalam larutan-larutan
ini?”
(Dengan
dituntun Guru, salah seorang Siswa mencelupkan kertas lakmus yang berbeda kedalam
semua larutan)
Guru : “(Setelah beberapa menit) Bagaimana
hasilnya?”
Murid : “Air jeruk apabila dicelupkan lakmus biru maka
lakmus berubah menjadi merah begitu juga dengan perubahan lakmus pada larutan belimbing, asam jawa, dan air aki. Sedangkan
air sabun, air kapur, air teh, NaOH, dan, larutan pasta gigi perubahan lakmusnya
dari merah menjadi biru. Sementara itu aquades dan larutan garam dapur tidak merubah
warna lakmus”
Guru : “Sekarang kelompokan larutan berdasarkan
perubahan kertas lakmus kedalam tabel”
Murid : “Iya, Bu (semua Siswa mulai mengelompokkan larutan
berdasarkan perubahan warna lakmus. Mereka mendapatkan tiga macam jenis larutan,
yaitu larutan yang dapat memerahkan lakmus biru, yang dapat membirukan lakmus merah
dan yang tidak merubah warna lakmus)”
(Atas
tuntunan Guru mereka menyusun hasil pengamatan mereka kedalam tabel sebagai
berikut)
Tabel
hasil pengamatan larutan yang merubah warna lakmus biru menjadi merah
Sampel
|
Perubahan warna
|
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
|
Air jeruk
|
Merah
|
Merah
|
Air belimbing
|
Merah
|
Merah
|
Air asam jawa
|
Merah
|
Merah
|
Air aki
|
Merah
|
Merah
|
Tabel
hasil pengamatan larutan yang merubah warna lakmus merah menjadi biru
Sampel
|
Perubahan warna
|
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Larutan pasta gigi
|
Biru
|
Biru
|
Air teh
|
Biru
|
Biru
|
NaOH
|
Biru
|
Biru
|
Air sabun
|
Biru
|
Biru
|
Tabel
hasil pengamatan larutan yang tidak merubah warna lakmus merah maupun biru
Sampel
|
Perubahan warna
|
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
|
Aquades
|
Merah
|
Biru
|
Larutan garam dapur
|
Merah
|
Biru
|
Guru : “Jadi begini anak-anak, untuk mengidentifikasi
selain menggunakan uji coba rasa, kita dapat melakukan percobaan dengan uji lakmus
untuk menentukan apakah suatu larutan itu asam, basa atupun netral. Kenapa kita
meski menggunakan lakmus? (semua Siswa terdiam) Karena kita tidak mungkin mencicipi
semua larutan satu persatu, karena mungkin ada larutan yang berbahaya apabila kontak
langsung dengan bagian tubuh kita, misalnya air aki. Itulah alasan kenapa kita melakukan
percobaan dengan menggunakan lakmus. Lakmus ini bisa dijadikan sebagai indikator
apakah suatu larutan asam, basa atupun netral. Suatu larutan itu bersifat asam maka
ia akan merubah warna lakmus biru menjdai merah dan suatu larutan bersifat basa
maka ia akan merubah warna lakmus merah menjadi biru. Jika larutan tersebut bersifat
netral maka tidak merubah warna lakmus”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Jadi sekarang Ibu mau tanya dari
percobaan yang telah kalian lakukan, coba sebutkan sifat larutan asam”
Murid : “Asam itu rasanya asam, dan dapat memerahkan
lakmus biru”
Guru : “Lalu bagaimana dengan basa?”
Murid : “Basa itu rasanya pahit, dan dapat membirukan
lakmus merah”
Guru : “Kalau larutan netral?”
Murid : “Netral itu tidak tahu, Bu, tapi yang jelas berdasarkan
uji lakmus tidak merubah warna lakmus”
Guru : “Ya, jadi larutan itu bersifat asam karena
dia asam, dan ditandai dengan dapat merubah warna lakmus biru menjadi merah.
Larutan bersifat basa karena dia basa, dan ditandai dengan dapat merubah warna
lakmus merah menjadi biru. Sedangkan larutan bersifat netral, tidak asam maupun
tidak basa, dan ditandai dengan tidak merubah warna lakmus. Nah, sekarang
kalian sudah mengetahui sifat larutan asam, basa, dan netral. Sekarang mari kita
ukur pH larutan-larutan tersebut menggunakan indikator universal. Sebelumnya
ada yang ingin ditanyakan?”
Murid : “Bu, lakmus itu apa?”
Guru : “Coba kalian pahami, peran lakmus dalam
percobaan kita tadi bagaimana?”
Murid : “Petunjuk apakah suatu larutan bersifat
asam, basa, ataupun netral”
Guru : “Berarti lakmus itu sebagai apa?”
Muri : “Petunjuk”
Guru : “Ya, lebih tepatnya indikator asam-basa”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Ada yang ingin ditanyakan lagi?”
Murid : “pH itu apa sih, Bu”
Guru : “pH adalah eksponen hidrogen yang artinya
menyatakan negatif logaritma konsentrasi H+ dalam larutan, atau
dapat kita sebut parameter tingkat keasaman suatu larutan. Nanti kalian akan
mengetahui di SMA”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Untuk mengukur pH larutan menggunakan
indikator universal, celupkan indikator universal kedalam larutan dan setelah itu
bandingkan warna dengan peta indikator”
Murid : “Ya, Bu (Dengan dituntun Guru, Siswa mulai
melakukan percobaan, dan mereka mendapatkan hasil seperti yang tertera dalam
tabel berikut)”
Sampel
|
Konsentrasi
|
pH
|
Air jeruk
|
–
|
5,2
|
Air belimbing
|
–
|
5,8
|
Air asam jawa
|
–
|
4,8
|
Air aki
|
0,05M
|
1
|
Air sabun
|
–
|
8
|
Aquades
|
–
|
7
|
Larutan garam dapur
|
–
|
7
|
Air kapur
|
–
|
9
|
Larutan pasta gigi
|
–
|
8,5
|
Air teh
|
–
|
8,5
|
NaOH
|
1M
|
13
|
*)
Data diatas bukan berdasarkan percobaan sesungguhnya namun hanyalah sebuah
manipulasi
Guru : “Coba sekarang kelompokkan larutan yang
memiliki pH kurang dari 7, sama dengan 7, dan lebih dari 7”
Murid : “Ya, Bu”
(Atas
tuntunan Guru, Siswa mengelompokkan larutan yang memiliki pH kurang dari 7,
sama dengan 7,dan lebih dari 7, berdasarkan tabel berikut)
Larutan yang memiliki
|
||
pH < 7
|
pH = 7
|
pH > 7
|
Air jeruk
|
Aquades
|
Air sabun
|
Air belimbing
|
Larutan garam dapur
|
Air kapur
|
Air asam jawa
|
Larutan pasta gigi
|
|
Air aki
|
Air teh
|
|
NaOH
|
||
Guru : “Berdasarkan percobaan kalian yang ke-2
ini, apa yang dapat kalian simpulkan?”
Murid : “Ternyata ada hubungannya dengan
percobaan-1, larutan yang bersifat asam yang didapat pada percobaan-1 memiliki
pH < 7, larutan yang bersifat netral memiliki pH = 7, dan larutan yang
bersifat basa memiliki pH > 7”
Guru : “Artinya apa?”
(Semua
diam)
Guru : “Artinya untuk mengidentifikasi suatu
larutan apakah bersifat asam, basa, ataupun netral dapat juga dengan mengukur
pH-nya”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Bagaimana hasil pengamatan yang kalian
peroleh dari percobaan yang ke-2 mengenai pH larutan asam, basa, dan netral?”
Murid : “pH larutan asam berbeda-beda bu, begitu
juga dengan larutan basa, sedangkan kalu larutan netral pH-nya sama, 7”
Sampel
|
Konsentrasi
|
pH
|
Air jeruk
|
–
|
5,2
|
Air belimbing
|
–
|
5,8
|
Air asam jawa
|
–
|
4,8
|
Air aki
|
0,05M
|
1
|
Air sabun
|
–
|
8
|
Aquades
|
–
|
7
|
Larutan garam dapur
|
–
|
7
|
Air kapur
|
–
|
9
|
Larutan pasta gigi
|
–
|
8,5
|
Air the
|
–
|
8,5
|
NaOH
|
1M
|
13
|
Guru : “pH berbeda-beda artinya menunjukkan bahwa
dalam larutan asam itu ada asam yang lemah dan asam kuat, begitu juga dengan
larutan basa. Coba sekarang kelompokkan larutan yang memiliki pH ≤ 3 dan 3 <
pH < 7”
Murid : “Ya, Bu”
Larutan yang memiliki
|
|
pH ≤ 3
|
3 < pH < 7
|
Air aki
|
Air jeruk
|
Air belimbing
|
|
Air asam jawa
|
|
Guru : “Menurut kalian yang merupakan asam kuat
dan yang merupakan asam lemah yang mana, yang memiliki pH ≤ 3 atau 3 < pH
< 7”
Murid : “Tidak tahu, Bu”
Guru : “Yang merupakan asam kuat yang memiliki pH
≤ 3 sedangkan yang merupakan asam lemah yang memiliki 3 < pH < 7, ada
yang tahu mengapa?”
(Semua
murid diam)
Guru : “pH kan tadi katanya negatif logaritma
konsentrasi H+, jadi semakin besar konsentrasi H+ maka pH
semakin kecil, semakin kuat sifat asamnya.
Kalau
kita tuliskan, pH memenuhi persamaan berikut: pH = – Log [H+],
berdasarkan sifat-sifat logaritma aLog b = c maka b = ca,
didapat [H+] = 10–pH. Jadi, kesimpulannya semakin kecil
pH semakin besar konsentrasi H+-nya dan semakin kuat sifat asam-nya”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Kalau larutan basa bagaimana, yang basa
kuat itu yang memiliki 7 < pH ≤ 11 atau 12 ≤ pH < 14”
(Semua
murid diam)
Guru : “Hampir sama dengan
yang tadi, yang memiliki 7 < pH ≤ 11 lebih asam dibanding yang memiliki 12 ≤
pH < 14. Jadi, basa kuat itu yang memiliki 12 ≤ pH > 14 sedangkan basa
lemah yang memiliki 7 < pH ≤ 11”
Murid : “Ooo…”
Guru : “Sekarang kalian sudah mengetahui apa itu
asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. Coba, dari larutan-larutan
dalam percobaan tadi kelompokkan mana yang termasuk asam kuat, asam lemah, basa
kuat dan basa lemah”
Murid : “Ya, Bu”
Larutan yang bersifat
|
pH
|
1. Asam
kuat
Air
aki
2. Asam
lemah
Air jeruk
Air belimbing
Air asam jawa
3. Basa
lemah
Air sabun
Air kapur
Larutan pasta gigi
Air teh
4. Basa
kuat
NaOH
5. Netral
Aquades
Larutan garam dapur
|
1
5,2
5,8
4,8
8
9
8,5
8,5
13
7
7
|
Guru : “Coba, Ibu minta ada yang member kesimpulan
dari kedua percobaan yang telah kita lakukan?”
Murid : “Larutan itu bersifat asam karena dia asam,
dan ditandai dengan dapat merubah warna lakmus biru menjadi merah. Larutan
bersifat basa karena dia basa, dan ditandai dengan dapat merubah warna lakmus
merah menjadi biru. Sedangkan larutan bersifat netral, tidak asam maupun tidak
basa, dan ditandai dengan tidak merubah warna lakmus. Larutan asam terdiri dari
asam kuat yang memiliki kisaran pH
3,
asam lemah 3 < pH < 7, basa lemah 7
< pH ≤ 11, basa kuat, 12 ≤ pH < 14. Adapun larutan netral memiliki pH =
7”
Time
Out
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi belajar sesuai
dengan materi
Guru
mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar